YUDISIUM FBS DI PENGUJUNG TAHUN 2021
Desember 22, 2021Penyusunan dan Pengembangan Program FBS Tahun 2023 Diharapkan Capai Peningkatan IKU
Februari 4, 2022Singaraja- Puluhan karya seni dipamerkan di Galeri Paduraksa, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha (FBS-Undiksha), Senin (3/1/2022). Karya tersebut merupakan hasil studi khusus yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa (PSR). Pameran ini dibuka Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T.,M.T.I didampingi pimpinan FBS.
Pada pameran dengan kurator Dr. Hardiman, M.Si yang merupakan akademisi FBS menampilkan berbagai karya seni, seperti seni lukis, seni patung, seni keramik, seni tekstil, seni prasi, seni grafis, batik dan sebagainya. Karya terakomodasi dalam bingkai yang diberi nama “Artifacts”. Berbagai karya tersebut merupakan hasil dari cipta, rasa, dan karsa mahasiswa beserta pembimbing yang sarat makna, bercerita tentang alam dan menampilkan berbagai kultur, yang sekaligus menggambarkan keragaman kultur mahasiswa.
Karya-karya tersebut terpajang rapi pada dinding dan meja, memiliki beragam motif, bentuk, dan warna. Ciri itu semakin menambah nuansa indah ruang pameran dan menjadi daya tarik para pengunjung. Wakil Rektor Undiksha, Gede Rasben Dantes pun sangat kagum dengan karya itu, yang menurutnya sangat bagus dan sangat luar biasa. Ia pun memberikan apresiasi kepada program studi, jurusan, dan fakultas yang telah memberikan ruang pameran ini. “Saya ingin apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Dekan di Fakultas Bahasa dan Seni beserta seluruh jajarannya, dan juga para dosen di Program Studi Pendidikan Seni Undiksha dengan memberikan ruang kepada mahasiswa kita untuk bisa terus berkarya dan hari ini mereka bisa menampilkan karya-karya mereka dari mata kuliah yang mereka sebut sebagai studi khusus,” katanya.
Ia berharap studi khusus ini bisa diperluas lagi sehingga bisa menghasilkan studi independen terkait tinjauan kepada para seniman yang ada di Bali, melihat karya-karya seni sebagai inspirasi untuk produk-produk yang dihasilkan. “Dari hasil karya seni yang saya lihat tadi, itu sangat bagus kalau saya lihat secara inovasi mahasiswa dan tadi saya sebutkan juga bahwa setiap orang punya identitasnya. Jadi produk-produk seni itu sangat dipengaruhi oleh kultur yang ada di sekitarnya, kemudian oleh society atau masyarakat yang ada di sekitarnya, adat istiadat, alam yang ada di sekitarnya,” ucap Rasben Dantes.
Selain pameran studi khusus, mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Undiksha juga banyak yang melakukan pameran karya di tingkat internasional. Karya-karyanya dapat menjadi daya tarik, khususnya dari para penikmat seni. Melihat itu, Rasben Dantes menilai prestasi itu dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan. Selain itu, ia mendorong program studi untuk meningkatkan kolaborasi bersama perguruan tinggi luar negeri dalam rangka pelaksanaan pameran maupun kegiatan pengembangan seni.
Koordinator Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Dr. I Ketut Sudita, M.Si., menjelaskan studi khusus ini menjadi kewajiban bagi mahasiswa untuk menekankan identitas dirinya pada bidang seni. Pemilihan studi khusus tidak lepas dari proses dan hasil pendidikan mahasiswa dalam perkuliahan yang selanjutnya didukung dengan persetujuan para dosen. Pameran studi khusus ini diharapkan dapat menjadi media edukasi bagi mahasiswa yang lain maupun masyarakat umum. Melalui ini pula, galeri seni diinginkan dapat menjadi fokus poin Undiksha dalam pengembangan seni. (hms)