FBS CANTIK, FBS UNIK DAN IKONIK

Selamat, Dr. Kadek Eva Lolos Seleksi Post Doctoral Diktiristek
Agustus 10, 2022
Ngayah, Tendik FBS Undiksha Implementasikan Tri Hita Karana di Pura Dalem Pengembak.
Agustus 12, 2022
Selamat, Dr. Kadek Eva Lolos Seleksi Post Doctoral Diktiristek
Agustus 10, 2022
Ngayah, Tendik FBS Undiksha Implementasikan Tri Hita Karana di Pura Dalem Pengembak.
Agustus 12, 2022

Singaraja, FBS – FBS sebagai salah satu fakultas yang ada di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) dikenal juga dengan sebutan kampus bawah, menggunakan warna kuning sebagai simbol jati dirinya. Mengapa kuning? Yaa…kuning adalah kemakmuran. Kuning juga melambangkan kebahagiaan, dan adalah sesuatu yang memberikan energi dan kecerahan, seperti matahari yang bersinar memberi kehangatan. Begitulah filosofi warna kuning ditinjau dari berbagai aspek kehidupan yang ada.

Mengulik keunikan serta keindahan kampus tercinta ini, pastinya begitu banyak kisah, cerita, kenangan, dan memori yang pernah kita alami selama menjadi bagian dari kampus bawah ini. Terkenal dengan ikon kamboja dikarenakan kegiatan di kampus bawah selalu terkait dengan sebatang pohon kamboja besar yang memang tumbuh di tengah-tengah lahan kampus. Entah sejak kapan mulai ditanam, hingga tahun 2010 masih hidup. Pohon tua yang sudah tidak memiliki daun, apalagi bunga, tetapi justru dirawat bahkan dihias dengan aneka kreativitas dan pernak-pernik yang menggantung di setiap tangkainya. Namun tepat saat adanya perehaban gedung kampus bawah, kamboja tua itu telah mati ditebang, namun kini telah tergantikan kembali oleh kamboja muda yang baru. Sama, tumbuhnya pun di tempat yang sama. Ajaib bukan?! Setelah tumbuhnya pohon kamboja yang baru, lewat organisasi kemahasiswaan fakultas dan jurusan, muncullah julukan baru untuk mahasiswanya yaitu Satria Kamboja Muda.

Fakultas yang berdiri megah di tengah kota Singaraja, yang dikenal dengan kota pendidikan di Bali ini menaungi dua mayor, yaitu bahasa dan seni. Bahasa dan seni tidak dapat dipisahkan, begitu erat kaitannya. Tanpa bahasa, seni tidak akan bisa berkembang, tidak bisa dipelajari dan diwarisi, tidak mampu menyampaikan pesan, serta tidak bisa berfungsi sebagai penghubung antara seniman dengan khalayak. Sebaliknya, seni juga turut mempengaruhi bahasa. Tanpa seni, bahasa tidak akan bervariasi dan tidak mengandung keindahan.

Sejauh mata memandang, ketika kita diajak memasuki gedung kampus bawah kita akan dihadapkan dengan tulisan ikonik FBS yang terpampang nyata di depan gedung. Biasanya digunakan sebagai spot berfoto atau berselfie ria oleh mahasiswa atau siapapun yang berkunjung ke FBS. Keasriannya juga tidak mengalahkan panas terik matahari di kampus bawah yang dibangun di kota tropis ini. Walaupun gedung dibangun tinggi dan megah, kita tetap disuguhkan dengan pepohonan, tanaman hias, dan rumput hijau yang mengitari gedung kampus bawah ini. Disediakan juga bale sekepat  di bagian pojok barat depan gedung, serta tempat duduk di bagian tengah lahan kampus yang juga terjangkau wifi. Tempat duduk ini mengitari wantilan atau tempat pementasan terbuka yang ada di FBS. Bisa digunakan untuk sekedar duduk, mengobrol, mengerjakaan tugas, ataupun bersantai. Masuk dari bagian depan gedung FBS di bagian lobi, pertama kali mata kita akan langsung tertuju pada sebuah patung ganesha yang seakan-akan menyambut kedatangan kita ketika memasuki gedung. Ganesha yang erat kaitannya sebagai simbol kecerdasan, memang sengaja ditempatkan pada bagian lobi, agar memberikan kesan magis dan ketika siapapun yang masuk ke gedung ini, untuk selalu ingat pada sang pencipta, selalu ingat berdoa sebelum memulai pekerjaan atau aktivitas di kampus.

Tiada yang kekal kecuali perubahan. Meskipun telah beberapa kali mengalami perubahan bentuk fisik, tak mengubah kesan cantik dan indah untuk FBS ini. Perubahan demi perubahan pun dilakukan untuk pengembangan serta kemajuan lembaga untuk menjadi lebih baik ke depannya. Semoga FBS yang baru tetap jaya, bersinar, dan tetap bersinergi dalam harmoni. (fbs)