TINGKATKAN PENGUASAAN BAHASA INTERNASIONAL – TENDIK FBS LAKSANAKAN PELATIHAN BERBAHASA INGGRIS BATCH 2
Juni 15, 2022Selamat, Dr. Kadek Eva Lolos Seleksi Post Doctoral Diktiristek
Agustus 10, 2022Satu ciri Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah mendobrak batas-batas disiplin ilmu. Mahasiswa bisa belajar ilmu apapun walaupun tidak diajarkan di prodinya. Tidak asing lagi kalau seorang Pendiri dan Komisaris PT Edie Arta Motor Indonesia, yang berbisnis dalam bidang otomotif, berbicara dalam suatu pelatihan kepemimpinan kemah mahasiswa jurusan bahasa dan sastra.
Demikianlah Bapak Dekan FBS, Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd. membuka acara kemah kepemimpinan HMJ BSID (16/07/2022) di Bumi Perkemahan Sekar Taji, Desa Sesandan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, dengan narasumber Pendiri dan Komisaris PT Edie Arta Motor Indonesia, Made Putra Edi, disaksikan oleh aparat desa setempat, Babinsa, fungsinaris mahasiswa Undiksha dan FBS, para dosen, pembimbing kemahasiswaan, dan staf Jurusan BSID.
Pada acara ini, mahasiswa mendapat wawasan kepemimpinan berbasis kewirausahaan, yang sejalan dengan tema kegiatan, “Kepemimpinan Berbasis Kewirausahaan”. Bapak Made Putra Edi yang hadir bersama tim PT Edie Arta Motor Indonesia, tampil memukau dan mendapatkan perhatian penuh para mahasiswa yang berjumlah 50 orang. Materi yang disajikan sangat praktis dan mudah dipahami oleh peserta.
Dalam kegiatan ini, semangat MBKM menjadi kenyataan, karena mahasiswa BSID sedang belajar dari seorang praktisi dengan pengalaman nyata dan tentu saja karena mahasiswa “melupakan” sesaat jika diri mereka adalah calon guru bahasa dan sastra Indonesia atau bahasa Bali. Tidak jadi soal, memang demikianlah roh MBKM. Yang jelas, hari ini mereka bicara soal otomotif, khususnya sepeda motor.
MBKM tentu harus dimulai dengan memerdekakan diri sendiri, sebagaimana telah dilakukan oleh HMJ BSID, lewat pelatihan kepemimpinan kali ini.
Di samping pelatihan kepemimpinan sebagai acara inti, pada kesempatan ini mahasiswa juga belajar mengenai cerita sukses warga Desa Sekar Taji yang telah sukses membangun sebuah bumi perkemahan yang selaras dengan alam yang lestari dan keramahan penduduknya. Di desa inilah, situs-situs megalitikum tetap terpelihara dengan berbagai punden berundak atau tahta batu serta belasan mata air yang disucikan (beji) yang dinaungi pepmohonan dan beringin tuadi areal yang ditumbuhi oleh keanekaragaman vegetasi. Semua itu adalah konteks nyta, tempat mahasiswa “membaca” dan membangun literasi yang holistik. [tim medkomFBS]