Surveilance Bahasa Inggris untuk Komunikasi Bisnis dan Profesional Program Sarjana Terapan
Juni 8, 2023Drama “Ibu” sebagai Tugas Akhir: Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Berkolaborasi dengan Mahasiswa PGPAUD dan Pendidikan Bahasa Jepang Berhasil Menggebrak Panggung!”
Juli 9, 2023Kelas Mata Kuliah MICE berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa Asing menginisiasi Seminar Nasional Trilingual Bahasa, Sastra, dan Pariwisata. Seminar yang dilaksanakan secara Hybrid (luring dan daring) ini merupakan seminar trilingual pertama yang dilaksanakan untuk memperluas khazanah bidang bahasa, sastra, pariwisata, pendidikan bahasa.
Seminar yang diselenggarakan pada Selasa, 27 Juni 2023 ini menghadirkan empat pembicara kunci. Sesi pertama seminar, Sekretaris Jurusan Bahasa Asing Undiksha, Dr. Ni Putu Era Marsakawati, S.Pd., M.Pd. membawakan materi Implementing Text-Based Teaching to Teach Hospitality English menekankan bagaimana praktik dari TBLT dan manfaatnya bagi siswa. Pentingnya keterampilan komunikasi interperseonal secara efektif dan berkomunikasi bahasa Inggris bagi ekowisata di Bali Nusra juga disampaikan oleh pembicara kedua yang hadir jauh-jauh dari tanah Flores, NTT melalui zoom meeting, Dr. Sebastianus Menggo pada materinya tentang Interpersonal Communication Skills for Fostering Ecotourism in Bali and Nusa Tenggara.
Tak hanya berbicara mengenai teks dan komunikasi interpersonal, dua srikandi pada sesi kedua seminar ini mendiskusikan bagaimana perubahan kurikulum dan tindak lanjut dalam praktiknya sebagai seorang guru. Hal tersebut disampaikan dalam materi Rekonstruksi Pembelajaran Bahasa dalam Era Disrupsi Kurikulum Merdeka oleh dosen jurusan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Dr. Ni Made Rai Wisudariani, S.Pd., M.Pd. Namun, berbeda dengan narasumber sebelumnya, Dr I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini, S.S., M.Hum yang bersarang di Universitas Mahasaraswati Denpasar membawakan materi Penerjemahan Karya Sastra dalam Rangka Revitalisasi Sastra Lokal: Realisasi dan Kontribusi. Diskusi hangat bersama peserta merujuk pada bagaimana kontribusi dari penerjemahan, pengenalan, dan pelestarian karya sastra lokal sebagai bagian dari pemerkaya jumlah karya sastra nasional yang lahir dari karya sastra lokal.
Peserta dari seminar kali ini tidak hanya dari Undiksha, hal ini diketahui dari abstrak yang telah terdata. Sebanyak 98 abstrak yang masuk dalam seminar kali ini. Dengan 10 abstrak yang datang dari luar Undiksha. Pada sesi presentasi, sebanyak 74 abstrak yang layak dipresentasikan di seminar nasional kali ini.
Disampaikan lebih lanjut, seminar ini juga dilaksanakan untuk menguatkan program trigatra bangun bahasa. “Pemilihan nama Seminar Nasional Trilingual Bahasa Sastra dan Pariwisata 2023 mengarah pada posisi Fakultas Bahasa dan Seni yang membawahi Jurusan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Jurusan Bahasa Asing, dan Jurusan Seni dan Desain yang berupaya menguatkan program trigatra bangun bahasa” ucap ketua penyelenggara seminar.
Diharapkan seminar ini nantinya dapat memberikan manfaat dan kontribusi nyata untuk pelestarian bahasa, sastra, pariwisata, pendidikan bahasa, serta sebagai wadah diseminasi perkembangan kajian-kajian kekinian terkait bahasa, sastra, pariwisata, dan pendidikan bahasa.