Jajagi Desa Les – FBS Laksanakan Pengembangan Desa Binaan

Tingkatkan Keterserapan Lulusan: LPK Fuji Academy Bali Siap Fasilitasi Lulusan Kerja di Jepang
Februari 22, 2024
Undang sebagai Dosen Praktisi, Bunda Putri Koster Berikan Materi Puisi
Februari 24, 2024
Tingkatkan Keterserapan Lulusan: LPK Fuji Academy Bali Siap Fasilitasi Lulusan Kerja di Jepang
Februari 22, 2024
Undang sebagai Dosen Praktisi, Bunda Putri Koster Berikan Materi Puisi
Februari 24, 2024

Dalam rangka pengembangan desa binaan tahun 2024 Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) akan mengembangkan satu strategi kegiatan fakultas yang fokus kepada kegiatan kemahasiswaan sehingga mahasiswa tidak lagi hanya berkegiatan di kampus.  Untuk itu dilakukan penjajagan dengan Desa Les Kecamatan Tejakula pada, 24 Februari 2024. Penjajagan ini dilaksanakan oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Hubungan Masyarakat FBS, Dr. I Nyoman Sila, M.Hum. beserta Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FBS terpilih didampingi oleh Ketiga Ketua Himpunan Jurusan di lingkungan FBS yang juga masih dalam status terpilih karena menunggu pelantikan setelah adanya Pemilu Raya Mahasiswa. Alasan dipilihnya Desa Les sebagai lokasi kegiatan Desa Binaan secara menyeluruh adalah dengan melihat potensi desa ini dan kemajuan – kemajuan yang dicapai sebagai desa di era digital, di samping itu pula karena keterbukaan aparatur desa dalam hal ini adalah Perbekel Desa Les yaitu Gede Adi Wistara, S.H. Tim FBS yang yang datang diterima di Kura – Kura Beach milik Perbekel Desa Les sendiri.

Pembicaraan dalam hal ini menyangkut peluang-peluang untuk kerjasama dalam rangka Desa Binaan yang mana pihak fakultas akan mengembangkan berbagai program Tri Dharma Perguruan Tinggi terutama pengabdian kepada masyarakat dan penelitian. Pola kegiatan yang dikembangkan adalah dengan saling mencermati program diantara kedua belah pihak. Berdasarkan hal itu beberapa peluang yang sementara telah dibicarakan dalam penjajagan tersebut adalah promosi desa, pengembangan konten web, desa literasi, produk UMKM dan pelestarian lingkungan. Di samping itu juga ada program kesenian dan olahraga serta pembinaan program pendidikan yang berbasis pada masyarakat, mengingat di desa sudah tersedia beberapa sekolah formal seperti SD dan SMP. Pelatihan – pelatihan Bahasa Inggris juga perlu dilakukan untuk menunjang program pariwisata berbasis desa yang sudah berkembang di Desa Les. Setelah penjajagan ini pihak BEM akan mengkaji untuk menyusun program kemahasiswaan yang relevan dan sejalan dengan hasil pembicaraan pada tahap -tahap selanjutnya dengan pihak desa. Pada intinya Perbekel Desa Les sangat terbuka dan menyambut baik penjajagan kerja sama ini dan akan dilakukan dengan penyusunan program lalu rapat bersama untuk membicarakan pelaksanaan program, sehingga program ini sejak awal merupakan program sinergi dan kolaborasi antara fakultas kampus dan pihak desa.(fbs)