Dua Tahun Kurikulum MBKM (2020) Berjalan; FBS Gelar Peninjauan Kurikulum Pada Empat Prodi di Bidang Bahasa

Tingkatkan Kemampuan dalam Penulisan Artikel Bermutu, FBS Jalankan Workshop Manuskrip
Oktober 11, 2022
Lewat Festival Bahasa dan Sastra, Undiksha Dukung Pelestarian Budaya Bali
Oktober 17, 2022
Tingkatkan Kemampuan dalam Penulisan Artikel Bermutu, FBS Jalankan Workshop Manuskrip
Oktober 11, 2022
Lewat Festival Bahasa dan Sastra, Undiksha Dukung Pelestarian Budaya Bali
Oktober 17, 2022

Singaraja, FBS – Kurikulum merupakan perangkat mata pelajaran pada lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai media untuk mencapai tujuan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran. Kurikulum selalu disesuaikan atau ditinjau berkaitan dengan perkembangan kebutuhan di masyarakat. Atas alasan itulah FGD reviu kurikulum di lingkungan FBS Undiksha dilakukan, pada hari Sabtu (15/10/2022).

Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan kesepakatan bersama pada program studi masing masing untuk dijadikan pijakan dalam melakukan peyempurnaan kurikulum. Dr. Drs. I Ketut Supir, M.Hum. selaku ketua panitia dalam kegiatan ini menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya atas kehadiran dari narasumber karena berkenan hadir secara daring dan tentunya telah memberikan masukan kepada semua prodi yang terlibat. Kegiatan dilakukan secara daring oleh narasumber yang kemudian dilanjutkan dengan FGD secara luring pada masing masing prodi. Ketut Supir juga mengapresiasi atas antusias dari seluruh pimpinan serta perwakilan dosen yang diundang karena telah mendukung kegiatan ini, sehingga kegiatan dapat terlaksana.

Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang diwakili oleh Wakil Dekan I FBS Undiksha, Dewa Putu Ramendra dalam sambutannya menyampaikan, kurikulum tersebut penting sebagai dokumen yang berwujud standart target atau capaian yang harus dicapai agar mahasiswa bisa dianggap memiliki suatu kualifikasi tertentu, sehingga kurikulum wajib memperoleh pencermatan khusus. Kurikulum juga harus memperhatikan kebutuhan dan perkembangan zaman serta pengguna. Ramendra juga menegaskan kurikulum harus dilakukan peninjauan setidaknya 2 tahun sekali.

Narasumber dalam kegiatan ini, Dr. Syamsul Sodiq, M.Pd. sangat senang diundang untuk saling berbagi pengalaman tentang penyusunan kurikulum khususnya kurikulum MBKM. “Konsep dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah bagaimana dapat memahami katakteristik dari mahasiswa” sambung kepala pusat pengembangan kurikulum Universitas Negeri Surabaya ini.

Sasaran dalam kegiatan ini adalah 4 (empat) prodi di bidang bahasa di lingkungan Fakultas Bahasa dan Seni, yaitu Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Jepang, dan Pendidikan Bahasa Bali. Turut hadir 23 orang dalam kegiatan ini yang terdiri dari unsur Dekanat, Ketua Jurusan, Koorprodi dan perwakilan dari masing masing prodi. Diharapkan melalui kegiatan ini, Fakultas Bahasa dan Seni memiliki kerikulum yang siap memenuhi kebutuhan dan target dari peserta didik. (fbs)