Jabatan ini bukan yang pertama dijabat oleh Prof. Sutama. Pada periode 2006-2010, ia juga menjabat Dekan FBS. Selain itu, tahun 2002 sampai 2006 Prof. Sutama menjabat Wakil Dekan I, kemudian menjabat Wakil Rektor (Warek) I dari tahun 2010 sampai 2015.
Setelah empat tahun tidak menjabat, rupanya pengalamannya membuat rekan-rekan dosen di FBS menaruh kepercayaan besar untuk mengendalikan FBS untuk kali kedua. Prof. Sutama dihubungi Selasa (6/8) mengatakan, untuk mengemban kepercayaan anggota senat, pihkanya telah menyiapkan program prioritas. Program itu menyangkut peningkatan akreditasi program studi (prodi) di lingkungan FBS.
Selama ini prodi sudah mengantongi akreditasi B. Sebenarnya, prodi sudah harus naik kelas ke akreditasi A, namun hal itu belum dapat dicapai. Ini karena berbagai faktor, diantaranya rasio mahasiswa dan dosen belum ideal.
Selain itu, bidang kemahasiswaan, kegiatan ekstra yang meliputi bakat, minat, penalarannya masih lemah. Demikian juga dalam produktivitas ilmiah para dosennya masih perlu dipacu.
Menurut Prof. Sutama untuk menggenjot karya ilmiah dosen, dirinya ke depan akan melakukan terobosan dengan merancang “klinik penelitian.” Terobosan ini dibentuk untuk membantu para dosen membahas ide kreatif dan menyusun proposal, sehinga berkelas dan mendapatkan pembiayaan di jenjang nasional.
Selain itu, model yang dikembangkan ke depan adalah para dosen di lingkungan FBS akan menggelar focus grup discussion (FGD), untuk saling uji ide kreatif, sehingga ketika proposal diajukan, mampu bersaing dan bahkan mendapatkan pembiayaan. “Selama ini dari hulu kita kalah. Penelitian sekala nasional yang diajukan secara sendiri-sendiri. Ke depan kita rancang FGD meski informal saya kira ini efektif karena ide kreatif yang sudah digodok itu berkelas dan bisa memenangkan kompetisi untuk merebut penelitian nasional itu,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)
(Sumber: balipost)