Reakreditasi; 2 Program Studi di FBS Undiksha Terakreditasi Unggul dan 1 Terakreditasi Sangat Baik
Oktober 9, 2020Yudisium Fakultas Bahasa dan Seni Periode Oktober Tahun 2020
Oktober 19, 2020Dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd., membuka secara daring Webinar kegiatan Festival Bahasa dan Sastra , Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah (BSID), Sabtu 17 Oktober 2020.
Dalam sambutannya, ditegaskan betapa penting bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri, yang tidak hanya lewat kuliah tetapi lewat berbagai kegiatan kemahasiswaan. “Pengalaman organisasi akan menambah ilmu dan wawasan bagi mahassiwa, dan ini modal ketika nanti beradaptasi secara langsung dengan dunia pekerjaan dan kondisi sosial lainnya,” terang Made Sutama.
Dekan menandaskan bahwa itu semua dalam rangka mencapai visi unggul yang sejalan dengan Visi Undiksha ke depan.
Karena dalam kondisi pandemi, seluruh acara serangkaian Festival Bahasa dan Sastra akan berlangsung secara daring, dari nyurat lontar, pidato, penulisan sastra, pemilihan duta bahasa, hingga lomba MC dan pewara.
Namun demikian, makna perayaan Bulan Bahasa tahun ini tidak menyusut. Acara ini dihadiri oleh Dekanat FBS, para ketua jurusan, Koorprodi, para dosen, dan fungsionaris kemahasiswaan.
Webinar ini menghadirkan tiga narasumber yang membidangi jurnalistik, lontar, dan gerakan literasi. Hal itu sejalan dengan dua program studi keguruan yang ada di bawah naungan JBSID. Sudarto Wiryosukarto (Coorporate Secretary Infobank Group, Jakarta), Sugi Lanus (Kurator Museum Lontar, Dukuh Penaban, Karang Asem, Bali), dan Maksimus Masan Kian (Ketua Agupena Flores Timur).
Acara ini diikuti oleh seluruh mahasiswa JBSID dari berbagai pelosok Indonesia. Di samping itu, ada pula sejumlah peserta umum, yang sangat dimungkinkan karena menggunakan moda daring.
Webinar ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan mahasiswa sehingga kelak mereka bisa berkarya dan membangun karier dalam bidang bahasa dan sastra. Ketiga narasumber diharapkan dapat menjadi acuan dan model nyata, bagaimana kelak para mahasiswa dapat membayangkan sejak di bangku kuliah pekerjaan mereka