
Inovasi PKM-PM Baruna Batur Undiksha: Reduksi Populasi Ikan Red Devil dan Diversifikasi Produk Bersama PKK Kedisan
Juli 15, 2024
MAHASISWA BAHASA ASING TINGKATKAN KEAHLIAN MELALUI WORKSHOP GROOMING AND NEGOTIATION SKILL TECHNIQUE
Juli 27, 2024Les, 19 Juli 2024 – Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) melaksanakan acara Gebyar Desa Binaan di Desa Les dengan tema “Sinergi Harmoni Pesaje: Dari Potensi Lokal Menuju Inovasi Global”. Tema ini mencerminkan semangat kolaborasi antara FBS Undiksha dan masyarakat Desa Les dalam mengembangkan potensi lokal untuk mencapai inovasi global. Tujuan utama program ini adalah menjadikan Desa Les sebagai desa wisata. Potensi alam, budaya, dan kerajinan lokal di Desa Les dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata yang meningkatkan perekonomian masyarakat.
Acara ini merupakan perwujudan tri dharma perguruan tinggi yang meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Hadir dalam acara ini Sekretaris Camat Tejakula, Kepala Bidang Pemerintahan Desa Kabupaten Buleleng, Perbekel Desa Les bersama jajaran, aparat desa, pimpinan FBS Undiksha, dosen, tenaga kependidikan, dan BEM FBS Undiksha.
Dekan FBS Undiksha, I Gede Nurjaya, membuka acara secara resmi dan menjelaskan bahwa program desa binaan ini mencakup berbagai aspek seperti pendidikan, budaya, penataan lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Di bidang pendidikan, FBS Undiksha berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Desa Les melalui bimbingan belajar dan pelatihan keterampilan. Dalam bidang budaya, kegiatan seni dilakukan untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan lokal. Di bidang ekonomi, program pelatihan kewirausahaan dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas masyarakat.
“Sinergi antara FBS Undiksha dan Desa Les diharapkan menjadi model pengembangan desa wisata berkelanjutan yang inovatif dan berakar pada kearifan lokal. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta menjaga kelestarian budaya dan lingkungan desa,” tegas Nurjaya.