Gianyar – Dr. I Wayan Gede Wisnu, S.S., M.Si., dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Bali FBS Undiksha, menjadi salah satu dari tiga narasumber utama dalam Seminar Makantisastra ke-4 yang digelar oleh penyuluh bahasa Bali di bawah naungan Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, Jumat, 25 Oktober 2024. Bertempat di Museum Subak Masceti, Gianyar, seminar ini mengangkat tema Basa Warna Rasa dan dihadiri para penyuluh bahasa Bali serta mahasiswa magang dari Dinas Kebudayaan Gianyar.
Dr. Wisnu memaparkan materi berjudul “Fenomena Keaksaraan dalam Ejaan Bahasa Bali,” yang menyoroti berbagai tantangan dalam pewarisan aksara Bali. Ia menjelaskan bahwa keaksaraan Bali memiliki keterkaitan historis dengan aksara Sanskerta, sehingga masih menghadapi kesulitan dalam adaptasi terhadap ejaan bahasa Bali dengan huruf Latin. Selain itu, ia menyoroti permasalahan pemahaman dan penerapan pasang aksara, yang menjadi tantangan besar dalam memelihara keaslian bahasa Bali di era modern.
Dr. Wisnu juga menekankan bahwa kompleksitas aksara Bali bukan sekadar masalah teknis, tetapi juga mencakup pemahaman budaya yang mendalam. Melalui seminar ini, ia berharap para penyuluh bahasa Bali dapat semakin terampil dalam menerapkan dan mengajarkan aksara Bali dengan benar.
Selain Dr. Wisnu, dua narasumber lain turut hadir, yaitu Prof. Dr. Drs. I Nyoman Suwija, M.Hum. dari Universitas PGRI Mahadewa Indonesia dan Prof. Dr. Drs. I Nyoman Suarka, M.Hum. dari Universitas Udayana.
Apresiasi diberikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Giayar terhadap acara ini dan menggarisbawahi pentingnya penguatan kapasitas penyuluh bahasa Bali dalam menjaga dan mengembangkan bahasa dan sastra Bali.