Tirta Yatra, FBS Undiksha Implementasikan Tri Hita Karana

Prof. Lasmawan di Workshop FBS Undiksha: Kerja Berkualitas, Buah Karya Lingkungan dan Penyadaran Diri
Oktober 23, 2021
Dukung Undiksha Sebagai IRUEL, Fakultas Bahasa dan Seni Perkuat Kecerdasan Spiritual dan Emosional Tenaga Kependidikan
Oktober 25, 2021
Prof. Lasmawan di Workshop FBS Undiksha: Kerja Berkualitas, Buah Karya Lingkungan dan Penyadaran Diri
Oktober 23, 2021
Dukung Undiksha Sebagai IRUEL, Fakultas Bahasa dan Seni Perkuat Kecerdasan Spiritual dan Emosional Tenaga Kependidikan
Oktober 25, 2021

Singaraja- Falsafah Tri Hita Karana menjadi landasan untuk mewujudkan visi Undiksha, menjadi universitas unggul di Asia pada tahun 2045. Falsafah tersebut menjadi perhatian Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) untuk terimplementasikan dengan baik oleh civitas akademika. Salah satunya ditunjukkan melalui kegiatan tirta yatra ke Pura Campuhan Windu Segara, Denpasar, Minggu (24/10/2021).

Kegiatan ini dipimpin oleh Dekan Fakultas FBS, didampingi para wakil dan diikuti tenaga kependidikan. Yang dilakukan tidak hanya panglukatan maupun persembahyangan, tetapi juga menyimak dharma wacana dari pemangku pura, Maha Guru Aiteria Narayana. Ia menyampaikan tentang perjalanannya menjadi penekun spiritual dan pembangunan pura. Selain itu, FBS juga menyerahkan alat kebersihan. 

Dekan FBS, Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd., mengatakan Tri Hita Karana harus diimplementasikan oleh seluruh civitas akademika di Fakultas dalam rangka membangun keharmonisan yang selanjutnya mampu meningkatkan kualitas kinerja. “Kalau Tri Hita Karana, di kegiatan ini, sesungguhnya tiga-tiganya kena. Satu, kita melakukan sembah bhakti kepada ida sesuhunan sami. Hubungan manusia dengan tuhan dan segala manifestasinya. Kedua, ini ada unsur kebersamaannya. Istilahnya kita saling menyemangati untuk melakukan kegiatan-kegiatan suci. Jadi hubungan harmonis dengan sesama manusia terbina. Dan yang terakhir, ada penyerahan bantuan berupa alat kebersihan. Kami menganggap itu bagian dari perwujudan menciptakan harmoni dengan lingkungan. Jadi seperti itu,” jelasnya.

Secara khusus, ia menyampaikan tirta yatra juga sebagai media untuk memperkuat kecerdasan spiritual, yaitu kecerdasan yang mampu memandang setiap keadaan dengan pandangan yang lebih luas dan bijaksana. Selain itu, mampu berpikir positif, mampu menyederhanakan masalah, dan yang paling penting selalu menghadirkan Tuhan dalam setiap aktivitasnya. Dengan peningkatan spritualitas, ada peningkatan semangat kerja yang dilandasi oleh rasa bhakti. “Spiritual itu akan menyamakan gelombang kita, supaya gerakan kita seirama dalam rangka memajukan Undiksha. Nah salah satu cara itu adalah mendekatkan diri kepada kekuatan suci melalui tirta yatra,” imbuhnya.

Sementara itu, Pemangku Pura Campuhan Windu Segara, Maha Guru Aiteria Narayana memberikan apresiasi atas perhatian civitas FBS. Ia menjelaskan, saat ini sejumlah bagian pura masih dalam proses pembangunan. Ia berharap semangat gotong royong umat dapat terus tumbuh. Selain tirta yatra, sebelumnya juga digelar workshop untuk para tenaga kependidikan berkaitan dengan dukungan untuk mewujudkan Undiksha sebagai International Reputable University in Education and Leadership (IRUEL). (hms)

title=”Tirta Yatra, FBS Undiksha Implementasikan Tri Hita Karana” width=”1220″ height=”686″ src=”https://www.youtube.com/embed/mWKeqkQ8dZc?feature=oembed” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture” allowfullscreen>