Menjadi Guru Multikompetensi, Kretaif, dan Inovatif ; Visi Guru Bahasa Pada Era Revolusi 4.0

PBSI Selenggarakan KSL Kebipaan Secara Virtual
Oktober 28, 2020
Workshop Kepemimpinan Harmoni Berlandaskan Filosofi Tri Hita Karana Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha
November 3, 2020
PBSI Selenggarakan KSL Kebipaan Secara Virtual
Oktober 28, 2020
Workshop Kepemimpinan Harmoni Berlandaskan Filosofi Tri Hita Karana Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha
November 3, 2020

Sebuah seminar yang bertajuk “MEMBANGUN VISI GURU BAHASA DI ERA 4.0” dilaksanakan oleh Program Studi Pendidikan Bahsa dan Sastra Indonesia (30/10). Kegiatan ini dilatarbelakngi oleh kondisi yang terjadi, betapa Revolusi 4.0 harus direspons dengan perubahan di kalangan mahasiswa calon guru bahasa Indonesia. Hal itu dilakukan dengan membangun visi guru bahasa pada era 4.0, sedini mungkin. Kegiatan ini dihadiri oleh para dosen, undangan, dan dibuka oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd.

            Dalam sambutannya Bapak Dekan menegaskan bahwa kondisi saat ini sungguh membawa perubahan pesat dalam kehidupan, termasuk pula dalam dunia pendidikan. Demikian penegsan yang disampaikan oleh Bpak dekan kepada seluruh peserta seminar, mahasiswa semester I-V.

            Acara yang dipandu oleh Kadek Wirahyuni, S.Pd., M.Pd., menghadirkan dua narasumber, yaitu I Komang Rika Adi Putra, S.Pd., M.Pd. (Kepla Sekolah Menengah Kesehatan Bali Medika Denpsar) dan I Wayan Pariawan, S.Pd. (Kepala Ganesha Operation Denpasar).

Dalam seminar ini mengemuka sejumlah isu yang mendapat sorotan kedua narasumber dan peserta. Pada saat ini Revolusi 4.0 membawa “hantu” yang dikhawatirkan oleh para guru. Mungkin suatu saat guru benar-benar akan digantikan. Atau internet dan aplikasi belajar yang disediakan serta kekayaan sumber belajar yang terbuka, menyebabkan para siswa tidak lagi perlu jasa guru. Sehubungan dengan itu,  visi guru harus diubah karena tidak cukup hanya melihat internet sebatas alat atau media pembelajaran di tengah “hantu” bahwa internet akan menggantikan peran guru. Adalah tidak cukup melihat internet sebagai media dan manajemen pembelajaran dan sementara itu guru ternyata tetap menjadi perpanjangan tangan para aktor tersembunyi di balik teknologi internet, demikian ditegaskan oleh kedua narasumber.

            “Guru pada era 4.0 harus multikompetensi”, begitulah penegasan yang disampaikan oleh I Komang Rika Adi Putra, S.Pd., M.Pd. Sementara I Wayan Pariawan, S.Pd., mengatakan bahwa guru harus kreatif dan inovatif di tengah perubahan besar dunia yang dibawa oleh Revolusi 4.0. Berdasarkan diskusi dan tanggpan kedua narasumber, seminar ini menghasilkan sejumlah rekomendasi sejlan dengan usaha membangun visi guru bahasa pada era 4.0, yakni (1) menjadi guru yang multikompetensi, kretaif, dan inovatif.