Cerita Wisuda ke-65 Undiksha, Wisudawan Basindo Lulus Melalui Publikasi Artikel sebagai Pengganti Skripsi

Yudisium FBS Undiksha, Lulusan Diajak Tetap Dukung Pengembangan Universitas
Juli 22, 2021
Webinar HMJ Bahasa Asing Undiksha: Tips Menjaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi
September 18, 2021
Yudisium FBS Undiksha, Lulusan Diajak Tetap Dukung Pengembangan Universitas
Juli 22, 2021
Webinar HMJ Bahasa Asing Undiksha: Tips Menjaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi
September 18, 2021

Singaraja- Wisuda Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) ke-65 yang berlangsung pada 27 Agustus 2021 memiliki cerita yang berbeda dari pada wisuda sebelum-sebelumnya. Cerita itu tidak hanya berupa pelaksanaannya yang full dalam jaringan. Tetapi juga jalan yang ditempuh wisudawan untuk menyelesaikan studi.

Wisuda ini diikuti sebanyak 1.359 orang yang berasal dari program diploma, sarjana, dan pascasarjana. Tidak seluruh wisudawan lulus melalui skripsi maupun tesis. Ada satu mahasiswa yang cukup menarik perhatian, Ia adalah Sugeng Santoso, S.Pd. Wisudawan dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini lulus menggunakan publikasi artikel SINTA 2 sebagai pengganti skripsi. Langkahnya tersebut sekaligus mengantarkannya menyelesaikan studi dalam kurun waktu 3 tahun 10 bulan.

Jalur kelulusan tersebut tertuang dalam kebijakan Rektor Undiksha di masa pandemi Covid-19 Nomor 1207/UN48.1/DL/2020 tentang Karya Akhir Mahasiswa, Masa Studi, dan Perkuliahan Daring, tanggal 1 April 2020. Pada poin 5 disampaikan bahwa “Dalam situasi saat ini, untuk tidak menghambat kelulusan, mahasiswa dapat menggunakan publikasi karya ilmiahnya untuk menggantikan Tugas Akhir, Skripsi, dan Tesis”, pada poin 5b disampaikan “Publikasi artikel pada jurnal nasional minimal terindeks SINTA 2, sebagai pengganti skripsi”. Kebijakan ini sekaligus menjawab tantangan yang dihadapi sebelumnya yang beberapa kali mendapat penolakan terhadap judul skripsi yang diajukan. “Sebelumnya saya sudah beberapa kali mangajukan judul, namun terus ditolak. Itu membuat saya sedikit malas menulis skripsi. Untungnya Dosen Pembimbing saya, Pak I Wayan Artika, memberi tahu agar mencoba menerbitkan jurnal Sinta-2 sembari menulis proposal, supaya bisa lulus tanpa skripsi dan tepat waktu,” ujar Sugeng panggilan akrabnya, Jumat (10/9/2021).

Terdapat tiga artikel yang dibuatnya. Dua diantaranya dapat disetujui pembimbing. Pertama, berjudul “Moral Analysis in the Videos of Dongeng Kita Channel and Its Relevance to Indonesian Learning”, yang ditulis bersama Era Agustini dan Dosen Pembimbing Ade Asih Susiari Tantri, S.Pd., M.Pd. Artikel kedua berjudul “Features and Themes of Poetry in KOPI (Komunitas Puisi Indonesia) Facebook Group”, yang ditulis dengan Made Sania dan Dosen Pembimbing Dr. I Wayan Artika, S.Pd., M.Hum

Setelah melewati banyak proses, pada 28 Mei 2021, Sugeng akhirnya sampai pada tahap seminar dengan mempresentasikan karya  “Moral Analysis in the Videos of Dongeng Kita Channel and Its Relevance to Indonesian Learning” yang disaksikan oleh puluhan orang. Artikel tersebut dipilih karena terbit terlebih dahulu. “Sebenarnya jadwal seminarnya 18 Mei, bertepatan dengan ulang tahun saya. Namun, karena ada kesibukan mendadak dari penguji dan masih dalam nuansa hari raya Idul Fitri, akhirnya diundur menjadi 28 Mei,” pungkasnya mengenang.

Selain tentang kelulusan, mahasiswa yang pernah menjabat sebagai Sekretaris MPM Republik Mahasiswa Undiksha ini juga mempersembahkan sederet prestasi untuk Undiksha. Tercatat empat prestasi yang berhasil diraih. Diantaranya, Juara 1 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Persatuan Mahasiswa Katolik RI Cabang Bogor; Juara 2 dalam Lomba Cipta Puisi Komunitas Literasi Politeknik Negeri Sriwijaya; Juara Harapan 1 dalam Lomba Menulis Puisi Himpunan Pelajar, Pemuda, dan Mahasiswa Laporo-Kendari; serta Finalis 10 Besar dalam Lomba Menulis Cerpen UKM Bahasa dan Sastra Universitas Trunojoyo Madura. “Saya sangat berterima kasih kepada Tuhan dan orang-orang baik di sekitar saya, yang telah memberikan saya banyak bantuan. Saya berharap kebijakan publikasi pada jurnal internasional/nasional bereputasi ini terus diberlakukan, demi kualitas penelitian mahasiswa Undiksha yang lebih baik,” pungkasnya.