Bekerja Sama dengan SYLT Foundation Prodi Seni Rupa Gelar Workshop Seni Internasional

Tim Baru, Prestasi Baru; “Sinergi dalam Harmoni”
Januari 16, 2020
FBS Sabet Posisi Ketiga pada Klasterisasi Fakultas Undiksha
Januari 17, 2020
Tim Baru, Prestasi Baru; “Sinergi dalam Harmoni”
Januari 16, 2020
FBS Sabet Posisi Ketiga pada Klasterisasi Fakultas Undiksha
Januari 17, 2020

(Laporan I Wayan Artika)

Bertempat di Galeri FBS, Kampus Bawah (15-25/1) berlangsung workshop internasional seni rupa yang diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Seni Rupa, FBS, Undiksha, bekerja sama dengan SYLT Foundation (Jerman). Kegiatan ini merupakan salah satu wujud menjadikan Undiksha sebagai Rumah International (Internationalitazion at home)  yang menjadi gerakan Undiksha tahun terakhir ini.

“Semua kegiatan ini direncanakan mengundang saya untuk residensi selama satu bulan di Afrika Selatan.” Demikian dikatakan Vincent Chandra, mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Rupa yang akan diwisuda Maret 2020. Vincent gagal berangkat karena persoalan biaya visa dan pihak SYLT Foundation mengubah kebijakannya menjadi workshop yang ternyata bisa diikuti oleh 17 orang mahasiswa yang diselenggarakan di Indonesia.

(foto : Vincent Chandra)

Dekan FBS yang membuka acara tersebut menegaskan bahwa jika mahasiswa tidak bisa ke luar negeri maka bisa mendatangkan tenaga ahli dari luar, seperti kehadiran Jaco Van Schakwyk, yang menjadi dosen atau pun seniman tamu dalam kegiatan kali ini.

(foto : Jaco Van Schalkwyk )

 

Jaco menjelaskan, “Isu utama yang dibahas secara praktis dalam workshop ini adalah meningkatkan kemampuan conceptual thinking di kalangan seniman.” Hal ini dilatarbelakangi oleh ketimpangan antara keterampilan teknik seni dan konsep pemikiran yang ada di dalam karya seni. “Pemikiran konseptual sangat penting dalam karya seni karena lukisan misalnya adalah sebuah bahasa.” Tandas Jaco. Menurut Jaco, kualitas atau kekuatan suatu karya seni bukan karena indah saja sebab didukung oleh keterampilan teknik tinggi senimannya tetapi juga oleh pemikiran konseptual yang ada di dalamnya. “Inilah arti penting kegiatan ini.” Ungkap Jaco dan tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih karena pihak Undiksha, dalam hal ini unsur pimpinan Dekanat FBS yang menyambut dengan sangat baik kegiatan ini.

Workhop semacam ini sangat penting dan karena itu harus juga dilakukan oleh prodi lain di FBS. Dari penuturan Vincent Chandra, kegiatan ini tampaknya lebih dimungkinkan melalui hubungan personal, pada awalnya, yang selajutnya dilembagakan sehingga memberi kontribusi kepada Undiksha dan FBS. Juga akan lebih dimungkinkan karena ada jaminan bantuan pendanaan dari lembaga.

Selanjutnya, perlu merancang satu model strategis pada tahun-tahun mendatang dalam implementasi dalam menjadikan Undiksha sebagai Rumah Internasional, misalnya dengan memfasilitasi jejaring-jejaring yang dikembangkan setiap dosen, seperti yang selama ini dilakukan oleh Bapak Koorprodi Pendidikan Bahasa Jepang.

(Foto: Berbincang hangat bersama Dekan FBS (kiri), Kajur Seni dan Desain (tengah) dan Jaco (kanan) disela pembukaan workshop)

(Foto: Situasi ketika Workshop)